Pages

Only God Can Stop us

Setia sampek matek.

AREMA

Dimana kau berada kami selalu ada. Karema kamii Arema.

SASAJI

Salam Satu Jiwa.

merdeka

gak usah liar

isl vs ipl

mending isl timbang ipl

Kamis, 19 Desember 2013

AREMANIA 7 BESAR SUPORTER TERBANYAK DI ASIA


INTERNASIONAL: Aremania layak disejajarkan dengan suporter tim-tim ternama di Asia.

MALANG–Lagi-lagi suporter Arema Indonesia, Aremania membuktikan reputasi jargon “Tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana”. Setelah mengukuhkan diri sebagai suporter dengan rekor penonton terbanyak di kancah ISL, Aremania mencapai peringkat tujuh suporter dari 20 list klub yang memiliki basis suporter terbanyak di benua Asia.

10 STRIKER AREMA TERBAIK SEPANJANG MASA

1. Singgih Pitono
Legend of the Legends, julukan ini pantas disematkan kepada Singgih Pitono. Ia ditemukan manajemen Arema di akhir dasawarsa 80′an setelah blusukan ke Tulungagung untuk mencari bakat terpendam guna ditampilkan di ajang Galatama. Singgih Pitono 2 kali menjadi top skorer Galatama yaitu pada Galatama XI tahun 1991/1992 dengan torehan 21 gol, Galatama XII tahun 1992/1993 dengan 16 gol. Selain itu ia mampu menempatkan diri sebagai top skorer tim pada Liga Indonesia I di tahun 1994/1995 dengan 14 gol. Dengan perolehan tersebut maka layaklah Singgih Pitono dianugerahi “award” sebagai penyerang/striker terbaik yang dimiliki oleh Arema. Singgih Pitono hadir di bumi Arema dan memperkuat tim yang diidolai hampir penggemar sepakbola di seantero Malang selama lebih dari 7 tahun. Kiprah terakhir Singgih Pitono bersama Arema adalah pada Liga Indonesia II 1995/1996. Seolah menandai akhir era emas Singgih Pitono di pentas sepakbola Indonesia, ketika itu ia hanya mampu mencetak 4 gol di kompetisi LI II sekaligus menjadikan tahun itu sebagai tahun kelabu bagi barisan penyerang Arema. Total, hanya 19 gol yang mampu dicetak pemain Arema dalam 30 pertandingan. Koefisien gol sebesar 0,63 menjadikan kompetisi tersebut sebagai masa paling “mandul gol” bagi Arema. Bahkan, ketika itu Singgih Pitono sempat menjadi cemohan warga Malang karena sudah tidak mampu lagi memamerkan skill tendangan geledeknya ketika tendangan bebas. Salah satu yang patut disesali adalah momen tendangan bebas yang diperoleh Singgih Pitono ketika melawan ASGS di Stadion Gajayana Malang. Singgih Pitono beberapa kali memperoleh peluang tendangan bebas yang berjarak hanya 20-25 meter dari garis gawang ASGS. Namun, dari sekian peluang yang diperolehnya tidak ada yang mempu melewati pagar betis pemain lawan. Sehingga beberapa pelaung emas yang biasa menjadi spesialisasinya sirna menjadi gol. Meskipun begitu, dengan segala prestasinya tersebut Singgih Pitono patut masuk sebagai salah satu legenda terbaik yang pernah dimiliki Arema.

ASAL USUL AREMA


ASAL USUL SEJARAH AREMA INDONESIA

Nama Arema Pada Masa Kerajaan
Nama Arema adalah legenda Malang.
Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut,
yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara.
Prestasi Kebo Arema gilang gemilang.
Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat.
Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama.
Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara.
Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi.
Kemudian bisa menguasai Selat Malaka.
Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam.
Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.